KUNCI NARASI — PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance ticker TUGU) semakin memperkuat fokus pada lini bisnis asuransi properti dan energi (onshore) sebagai pilar utama pertumbuhan. Strategi ini menjadi bagian dari rencana jangka menengah perusahaan untuk menghasilkan kinerja positif, khususnya menuju tahun 2026.
1. Kinerja Keuangan Terkini yang Menunjang Strategi
-
Pada 2024, Tugu Insurance mencatat laba inti (core net profit) sebesar Rp 706 miliar, naik 62,7% dibanding 2023 (Rp 434 miliar).
-
Pertumbuhan laba ini ditopang oleh kenaikan premi bruto sebesar 10,73% YoY menjadi Rp 8,54 triliun.
-
Untuk struktur underwriting, pendapatan underwriting (asuransi murni) tercatat naik 13,8% YoY menjadi Rp 2,97 triliun.
-
Dari sisi solvabilitas, Risk Based Capital (RBC) Tugu Insurance berada di 432% per akhir 2024 — jauh di atas rata-rata industri (~326%).
-
Pada semester I 2025, Tugu mengimplementasikan PSAK 117 secara penuh, yang memperkuat transparansi akuntansi dan mencerminkan kekuatan fundamental perusahaan.
-
Laba bersih semester I-2025 tercatat sebesar Rp 357,53 miliar.
-
Hingga kuartal III 2025, Tugu berhasil meraih laba Rp 594,82 miliar, menurut laporan keuangan konsolidasi.
-
Pendapatan investasi juga menunjukkan performa sangat solid: pada semester I 2025, pendapatan investasi naik 25,6% YoY, mencapai Rp 314,15 miliar.
2. Alasan Fokus pada Properti & Energi
-
Segmen Properti (“fire & property”): Bisnis asuransi kebakaran dan properti adalah salah satu motor utama pertumbuhan premi Tugu. Pada 2024, lini properti naik signifikan, dan menjadi kontributor besar terhadap underwriting dan laba inti.
-
Asuransi Energi Onshore: Pertumbuhan luar biasa dicatat di segmen energi onshore — naik 395% YoY menjadi sekitar Rp 338,76 miliar.
-
Strategi ini didukung oleh manajemen risiko yang sangat berhati-hati: Tugu mengimplementasikan underwriting selektif dan fokus menjalin kemitraan dengan bisnis energi untuk mengambil peluang di sektor yang capital-intensive tapi menguntungkan.
3. Strategi Bisnis untuk 2026
Berdasarkan tren saat ini dan rencana strategis, berikut beberapa langkah kunci Tugu Insurance dalam menyiapkan kinerja positif hingga 2026:
Perluasan Portfolio Distribusi
Tugu akan menambah saluran distribusi baru (business partner) serta memperkuat kerja sama dengan mitra perbankan dan institusi sektor properti & energi. Di laporan 2024, manajemen menyatakan akan “penetrasi agresif pada berbagai distribution channel baru.”Underwriting Prudensial
Dalam bisnis energi, terutama, risiko sangat tinggi. Tugu menekankan underwriting ketat, menjaga rasio klaim, dan kualitas risiko agar profitabilitas tetap terjaga meski volatilitas di sektor energi cukup besar.Digitalisasi Layanan
Tugu berkomitmen memperkuat digitalisasi proses dari pembelian polis, pelaporan klaim, hingga layanan pelanggan — untuk efisiensi operasional dan pengalaman nasabah yang lebih baik.Manajemen Investasi
Dengan pendapatan investasi yang meningkat signifikan, Tugu akan terus meramu portofolio investasinya agar dapat memberikan hasil stabil, sekaligus menjaga likuiditas untuk mendukung kewajiban klaim di lini properti dan energi.Standar Akuntansi & Kepatuhan
Implementasi penuh PSAK 117 membantu Tugu memperkuat transparansi dan pengelolaan kontrak asuransi jangka panjang.
4. Penghargaan & Kepercayaan Investor
-
Tugu Insurance meraih penghargaan Most Efficient Insurance (GoPublic) di ajang Bisnis Indonesia Financial Awards (BIFA) 2025, yang mencerminkan efisiensi operasional dan kinerja keuangan yang baik.
-
Salah satu analis (NHKSI) dalam riset menyebut bahwa proyeksi Tugu bisa tumbuh 11–12% per tahun pada 2025–2026, dengan potensi dividen menarik di masa depan.
5. Risiko & Tantangan
Walaupun potensi besar, strategi Tugu juga menghadapi sejumlah tantangan:
-
Volatilitas Sektor Energi
Risiko fluktuasi harga komoditas dan risiko operasional di sektor energi (onshore) sangat besar. Jika tidak dikelola dengan tepat, bisa menekan klaim dan operasional underwriting. -
Persaingan Asuransi Properti
Banyak perusahaan asuransi lain juga agresif di sektor properti. Untuk mempertahankan pertumbuhan premi di lini property, Tugu harus menjaga diferensiasi, underwriting yang baik, dan efisiensi biaya. -
Risiko Investasi
Meskipun pendapatan investasi meningkat, risiko portofolio tetap ada. Jika alokasi investasi terlalu agresif, bisa berdampak pada likuiditas klaim. -
Kepatuhan & Standar Akuntansi
Penerapan PSAK 117 memang memperkuat pelaporan, tetapi juga menambah beban adaptasi dan kemungkinan fluktuasi laporan keuangan jika estimasi kontrak dan cadangan tidak tepat.
6. Prospek Ke Depan Menuju 2026
-
Dengan pilar properti dan energi yang dikuatkan, serta strategi investasi dan underwriting yang hati-hati, Tugu Insurance sangat berpeluang mencatat kinerja positif berkelanjutan di 2026.
-
Jika pertumbuhan premi dan efisiensi operasional tetap on track, laba inti bisa terus meningkat dan memperkuat posisi Tugu di industri asuransi lokal.
-
Investasi yang bijaksana akan membantu Tugu mempertahankan stabilitas finansial sekaligus mendukung ekspansi underwriting di segmen risiko tinggi seperti energi.
-
Keberlanjutan digitalisasi juga menjadi kunci agar Tugu tetap kompetitif dan responsif terhadap kebutuhan pasar serta mitra distribusi masa depan.
Kesimpulan:
Tugu Insurance sangat optimis dengan strategi growth yang berfokus pada asuransi properti dan energi, mengkombinasikannya dengan manajemen risiko yang ketat, digitalisasi, dan investasi yang efisien. Strategi ini menjadi landasan kuat agar mereka bisa mencapai kinerja positif yang berkelanjutan hingga 2026.




