Kisah Andrew Lulusan ITB Bisnis Kartu Pokemon, Nilai Pasarnya Tembus Triliunan Rupiah
Bisnis

Kisah Andrew Lulusan ITB Bisnis Kartu Pokemon, Nilai Pasarnya Tembus Triliunan Rupiah

KUNCI NARASI Siapa sangka hobi masa kecil bisa berubah menjadi bisnis bernilai triliunan rupiah? Itulah kisah Andrew, seorang lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kini menjadi salah satu pelaku bisnis kartu Pokémon paling berpengaruh di Asia Tenggara. Dari jual-beli kecil-kecilan di komunitas kampus, Andrew berhasil membangun ekosistem perdagangan kartu koleksi dengan valuasi yang menembus angka fantastis.

Berawal dari Hobi, Berakhir Jadi Ekosistem Bisnis

Andrew mulai mengenal kartu Pokémon sejak duduk di bangku sekolah dasar. Namun baru ketika kuliah di ITB, ia melihat peluang ekonomi dari hobi tersebut. Pada 2017, ia mulai membeli dan menjual kartu langka melalui forum daring mahasiswa dan marketplace internasional.

Kegemarannya meneliti tren harga, kondisi kartu (grading), hingga keaslian barang membuatnya cepat dipercaya komunitas kolektor. “Awalnya saya hanya ingin cari tambahan uang jajan. Tidak terpikir akan jadi bisnis sebesar ini,” kata Andrew dalam wawancara terbaru.

Tiket Keberhasilan: Grading, Lelang Internasional, dan Jaringan Kolektor

Langkah besar terjadi pada 2020 ketika Andrew fokus pada kartu Pokémon yang sudah melalui proses grading profesional seperti PSA dan BGS. Ia mulai mengikuti lelang internasional, mempelajari perilaku pasar, dan menguasai teknik prediksi nilai kartu berdasarkan kondisi, kelangkaan, dan histori pencetakannya.

Keputusan tersebut berbuah manis. Pada 2021, Andrew berhasil menjual satu kartu Charizard 1st Edition PSA 10 kepada kolektor Jepang dengan harga miliaran rupiah. Transaksi itu membuat namanya dikenal di komunitas internasional dan memperluas jejaringnya secara drastis.

Mendirikan Perusahaan Perdagangan Koleksi Bernilai Triliunan

Tahun 2022, Andrew resmi mendirikan perusahaan bernama Arcadia Vault, sebuah platform perdagangan kartu Pokémon dan kartu koleksi premium lainnya. Bisnis ini tidak sekadar jual-beli, tetapi juga menawarkan:

  • Layanan konsinyasi kartu langka

  • Jasa kurasi dan evaluasi nilai pasar

  • Manajemen portofolio kartu sebagai aset investasi

  • Layanan penitipan dan keamanan kartu bersertifikat

Dengan pertumbuhan komunitas kolektor di Asia dan meledaknya tren kartu sebagai aset alternatif, nilai pasar Arcadia Vault melesat. Pada akhir 2024, perusahaan tersebut mendapat pendanaan dari investor Jepang dan Singapura yang menilai bisnis itu mencapai valuasi lebih dari Rp1,2 triliun.

Pasar Kartu Pokémon Meledak, Andrew Jadi Salah Satu Pemain Utama

Ledakan popularitas Pokémon TCG pascapandemi membuat harga kartu melonjak drastis. Banyak kartu klasik yang awalnya hanya dihargai ratusan ribu, kini bernilai ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Arcadia Vault milik Andrew memegang akses ke puluhan koleksi super-langka, termasuk:

  • Set Base Unlimited PSA 10 lengkap

  • Kartu Gold Star legendaris

  • Beberapa kartu promosi Jepang edisi terbatas

  • Kartu modern populer seperti “Moonbreon” dengan rekor harga tinggi

Koleksi-koleksi tersebut membuat perusahaannya menjadi rujukan kolektor global yang ingin mencari kartu berkualitas premium.

Menjadi Inspirasi Generasi Muda

Keberhasilan Andrew menarik perhatian banyak pihak karena ia mampu mengubah hobi kecil menjadi bisnis beromzet besar. Banyak mahasiswa dan kreator komunitas kini menjadikannya contoh bagaimana pasar hobi dapat berkembang menjadi industri bernilai tinggi jika dikelola secara profesional.

“Kuncinya konsisten, paham kondisi pasar, dan membangun reputasi. Kolektor tidak sekadar membeli barang, mereka membeli kepercayaan,” ujarnya.

Ekspansi Berikutnya: Museum Kartu Pokémon dan Marketplace Regional

Andrew berencana membangun museum dan ruang pamer kartu Pokémon di Jakarta sebagai destinasi bagi kolektor. Ia juga tengah mengembangkan marketplace regional yang menghubungkan kolektor dari Indonesia, Malaysia, Jepang, dan Amerika Serikat.