Kunci Narasi

Kunci Narasi Indonesia

ASDP Uji Coba Teknologi Face Recognition di Pelabuhan Merak
Teknologi

ASDP Uji Coba Teknologi Face Recognition di Pelabuhan Merak

Kuncinarasi.comPT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali membuat gebrakan inovatif di tengah lonjakan arus penumpang jelang musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Untuk pertama kalinya, ASDP melakukan uji coba terbatas teknologi pemindai wajah (face recognition) sebagai bagian dari layanan pemeriksaan tiket penumpang pejalan kaki di Pelabuhan Merak, Banten. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan, mempercepat proses boarding, dan menghadirkan pengalaman penyeberangan yang lebih modern dan aman bagi masyarakat.

Diluncurkan secara terbatas pada periode Nataru, inovasi ini bukan hanya sekadar pemasangan teknologi canggih di pelabuhan, tetapi juga bagian dari strategi ASDP untuk menghadapi masa angkutan padat seperti mudik Lebaran di masa depan. Dengan volume penumpang yang terus meningkat, terutama di lintasan Merak–Bakauheni yang menjadi salah satu rute tersibuk di Indonesia, penerapan teknologi modern semakin mendesak.

Face Recognition: Dari Peluang hingga Uji Coba Nyata

Teknologi face recognition bekerja dengan memindai wajah penumpang dan mencocokkan data biometrik tersebut dengan tiket digital yang telah mereka beli sebelumnya. Dengan begitu, proses verifikasi identitas penumpang dapat berlangsung lebih cepat dan tanpa kontak fisik, yang sangat penting terutama saat pelayanan padat.

Corporate Secretary ASDP, Windy Andale, menjelaskan bahwa penerapan face recognition ini masih pada tahap uji coba, sehingga belum bersifat wajib bagi para penumpang.

“Layanan ini masih dilaksanakan sebagai latihan operasional selama periode Nataru dan akan terus dievaluasi sebelum diterapkan secara penuh sesuai kebutuhan di lapangan,” ujar Windy dalam keterangan resminya.

Windy menambahkan bahwa uji coba ini bertujuan untuk melihat kesiapan sistem dan alur layanan di saat pelabuhan menghadapi volume penumpang tinggi. Melalui teknologi ini, ASDP berharap dapat menciptakan layanan yang lebih cepat, efisien, dan andal tanpa mengurangi aspek keselamatan yang tetap menjadi prioritas utama.

Transformasi Digital Layanan Penyeberangan

Uji coba face recognition merupakan bagian dari transformasi digital yang tengah digencarkan ASDP. Sejak beberapa tahun terakhir, perusahaan sudah mengimplementasikan berbagai teknologi modern seperti e-ticketing Ferizy, sistem boarding digital, serta kontrol operasional melalui Port Operation Control Center (POCC) yang memonitor arus penumpang dan kapal secara real-time.

Dengan basis data tiket digital dan integrasi teknologi yang semakin kuat, layanan face recognition diharapkan mampu mengurangi antrean panjang penumpang, meminimalkan kesalahan human error di pemeriksaan tiket, serta mempercepat alur masuk ke kapal tanpa harus berulang kali menunjukkan tiket fisik atau e‑ticket.

Tantangan dan Evaluasi Lapangan

Meskipun antusiasme terhadap inovasi ini tinggi, ASDP tetap berhati‑hati dalam penerapannya. Windy menegaskan bahwa uji coba akan terus dievaluasi dari aspek teknis maupun kenyamanan penumpang. Evaluasi ini menjadi penting karena teknologi pemindai wajah masih memerlukan tingkat akurasi tinggi agar tidak menghambat proses boarding, terutama di tengah kerumunan penumpang yang padat seperti saat libur panjang.

“Sistem face recognition ini adalah pembelajaran operasional. Dalam uji coba ini kita mengevaluasi berbagai kemungkinan skenario, termasuk jaringan, data tiket, serta kesiapan personel di lapangan. Perlahan kami ingin memastikan implementasi berjalan mulus sebelum diputuskan diterapkan secara lebih luas,” ujar Windy.

Respons Para Penumpang

Beberapa penumpang pejalan kaki yang ikut serta dalam uji coba teknologi ini mengaku cukup terkesan dengan kecepatan proses pemeriksaan wajah yang dilakukan oleh petugas ASDP. Seorang pengguna jasa penyeberangan, Rina (34), mengatakan bahwa pengalaman baru ini juga memberi kesan modern sekaligus praktis, terutama bagi komunitas milenial yang sudah terbiasa dengan teknologi digital.

Namun, sejumlah penumpang juga berharap agar sistem ini tetap memprioritaskan aspek privasi dan keamanan data pribadi, sehingga mereka merasa nyaman saat menggunakan teknologi biometrik tersebut untuk transportasi publik. Pertanyaan mengenai bagaimana data wajah disimpan dan digunakan menjadi topik menarik selama sosialisasi uji coba ini dilakukan.

Menuju Angkutan Lebaran 2026 yang Lebih Canggih

ASDP menilai bahwa momentum Nataru ini merupakan waktu yang tepat untuk menguji coba inovasi layanan teknologi. Tingginya volume pengguna jasa memberikan skenario nyata bagi sistem face recognition untuk diuji dalam kondisi operasional yang padat. Hal ini menjadi persiapan penting untuk menghadapi periode angkutan Lebaran 2026, yang diprediksi akan memecahkan rekor jumlah penumpang di lintasan Merak–Bakauheni.

Teknologi baru ini juga sejalan dengan tren global digitalisasi layanan transportasi publik, di mana banyak pelabuhan dan stasiun di berbagai negara sudah mulai memanfaatkan biometrik sebagai bagian dari strategi mempercepat alur penumpang.

Keseimbangan Teknologi dan Keselamatan Penumpang

Meski inovatif, semua teknologi yang diterapkan tetap mengutamakan keselamatan penumpang. ASDP terus memperkuat koordinasi dengan BMKG, KSOP, TNI/Polri, serta berbagai pihak terkait untuk menjamin pelayanan penyeberangan tetap aman dan nyaman, terutama di tengah potensi cuaca maritim yang dinamis selama Nataru.

Langkah integrasi sistem digital ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan kecepatan layanan, tetapi juga menjadikan Pelabuhan Merak sebagai pelabuhan modern dengan best practice layanan teknologi di Indonesia.

Menatap Masa Depan Transportasi Digital

Dengan uji coba face recognition ini, ASDP menunjukkan komitmennya untuk terus mendorong inovasi layanan penyeberangan yang berorientasi pada pelanggan dan masa depan digital. Bagi jutaan pengguna jasa yang melintasi Selat Sunda setiap tahunnya, inovasi ini bisa menjadi awal transformasi besar dalam pengalaman perjalanan di pelabuhan nasional.