Disporapar Kendal Gelar Kompetisi Ide Bisnis Pemuda
Bisnis

Disporapar Kendal Gelar Kompetisi Ide Bisnis Pemuda

KUNCI NARASI Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kendal menggelar Kompetisi Wirausaha Muda Kabupaten Kendal 2025 yang diikuti 40 peserta. Kompetisi ini diawali dengan menyajikan Ide Bisnis dari masing-masing peserta.

Penyampaian Ide Bisnis digelar di Hotel Sae Inn selama Senin-Selasa(17-18/11/2025). Kepala Disporapar Kendal, Achmad Ircham Chalid mengatakan, penyampaian Ide Bisnis merupakan rangkaian program Sekolah Mahir Bisnis Kewirausahaan bagi Pemuda (Semanis Kamu).

“Ide Bisnis ini untuk memancing generasi pemuda untuk membuat sebuah ide bisnis, yang akan dikembangkan sebagai modal usaha nanti,” ujarnya. Kelanjutannya akan dilakukan pada tahun depan, yaitu masa inkubasi. Peserta akan mengikuti Pelatihan Kewirausahaan, Sekolah Bisnis dan Kompetisi Wirausaha Muda (Teknopreneur). Kriteria penilaian Ide Bisnis meliputi keunikan ide, keberlanjutannya, dan bisa dipraktekkan sebagai sebuah bisnis, dan manfaat bagi masyarakat sekitar. Proses penilaian meliputi penyampaian ide bisnis dan Forum Grup Diskusi (FGD) terkait dengan ide usaha.”

Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kendal kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong kreativitas dan semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda. Baru-baru ini, Disporapar menggelar Kompetisi Ide Bisnis Pemuda, sebuah kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan inovasi, kemampuan berwirausaha, dan mempersiapkan pemuda Kendal menghadapi tantangan ekonomi global.

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai latar belakang, mulai mahasiswa, pelajar, hingga pemuda kreatif yang memiliki ide bisnis inovatif. Kompetisi ini menekankan pada konsep usaha yang kreatif, berkelanjutan, dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat. Setiap peserta diminta untuk mempresentasikan ide bisnis mereka secara langsung kepada tim juri yang terdiri dari akademisi, pengusaha lokal, dan perwakilan Disporapar.

Kepala Disporapar Kendal, dalam sambutannya, menekankan pentingnya pemuda memiliki jiwa kewirausahaan sejak dini.

“Generasi muda merupakan agen perubahan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Kompetisi ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sarana edukasi dan pembinaan agar ide kreatif pemuda dapat diwujudkan menjadi bisnis nyata,” ujarnya.

Kompetisi ini menilai peserta berdasarkan beberapa kriteria, antara lain kreativitas dan inovasi ide bisnis, potensi pasar, kelayakan operasional, dan kontribusi sosial. Ide bisnis yang diajukan beragam, mulai dari produk kuliner unik, aplikasi digital, produk kerajinan berbasis lokal, hingga layanan pariwisata inovatif yang memanfaatkan potensi daerah Kendal. Peserta ditantang untuk tidak hanya menyusun konsep, tetapi juga menyertakan strategi pemasaran, rencana keuangan, dan proyeksi pertumbuhan usaha.

Salah satu peserta, seorang mahasiswa yang mengusung ide bisnis kuliner berbasis makanan tradisional Kendal, menyatakan bahwa kompetisi ini memberikan motivasi baru.

“Kami bisa belajar langsung bagaimana menyusun rencana bisnis yang matang, mendapatkan masukan dari juri, dan melihat peluang bisnis kami dapat berkembang di masyarakat,” ujarnya.

Selain aspek lomba, Disporapar juga menyertakan workshop dan pendampingan kewirausahaan bagi peserta. Materi yang diberikan mencakup strategi pemasaran digital, pengelolaan keuangan usaha, hingga teknik presentasi yang efektif. Hal ini bertujuan agar ide yang muncul tidak berhenti pada konsep semata, tetapi dapat direalisasikan secara praktis dan memiliki peluang sukses tinggi.

Kompetisi Ide Bisnis Pemuda ini juga mendapat perhatian dari pengusaha lokal dan investor, yang hadir untuk meninjau langsung potensi bisnis yang ditawarkan peserta. Kehadiran mereka diharapkan dapat membuka peluang kerja sama atau pendanaan bagi peserta yang memiliki ide inovatif dan layak dikembangkan. Dengan demikian, program ini sekaligus menjadi jembatan antara ide kreatif pemuda dan dunia usaha nyata.

Para juri menilai bahwa kualitas ide bisnis peserta semakin meningkat setiap tahun. Banyak ide yang tidak hanya kreatif tetapi juga memperhatikan sustainabilitas dan dampak sosial, misalnya produk ramah lingkungan, layanan yang memberdayakan masyarakat lokal, atau inovasi yang mendukung pariwisata daerah. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda Kendal memiliki kesadaran tinggi terhadap tren bisnis modern sekaligus peduli terhadap pembangunan berkelanjutan.

Di akhir kegiatan, pemenang kompetisi mendapatkan penghargaan berupa modal awal, pelatihan lanjutan, dan pendampingan bisnis. Disporapar berharap penghargaan ini dapat memacu peserta untuk menindaklanjuti ide mereka menjadi usaha nyata yang berkelanjutan. Pihak Disporapar juga menyampaikan komitmen untuk terus mengadakan kompetisi serupa secara rutin, agar semangat kewirausahaan pemuda Kendal terus tumbuh dan mendorong perkembangan ekonomi daerah.

Dengan adanya kompetisi ini, diharapkan generasi muda tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen dan inovator yang mampu menciptakan lapangan kerja baru serta memperkuat ekonomi lokal. Disporapar Kendal optimis bahwa melalui kegiatan kreatif seperti ini, pemuda Kendal akan semakin siap menghadapi tantangan global dan mampu memanfaatkan peluang usaha yang ada di daerah mereka sendiri.

Kesimpulannya, Kompetisi Ide Bisnis Pemuda yang digelar Disporapar Kendal tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sarana edukasi, motivasi, dan pembinaan bagi generasi muda. Kegiatan ini memperlihatkan bahwa kreativitas dan inovasi pemuda Kendal dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus mencetak wirausahawan tangguh yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.