Kunci Narasi

Kunci Narasi Indonesia

Properti

Mana Lebih Untung Beli di Rumah Jauh atau Sewa Dekat Kantor

Kunci Narasi Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat perkotaan, terutama generasi produktif dengan penghasilan menengah, sering dihadapkan pada dilema besar: lebih menguntungkan membeli rumah di kawasan pinggiran yang jauh dari kantor atau menyewa hunian yang lebih dekat dengan tempat kerja, meski harganya lebih mahal. Kondisi ekonomi, harga properti yang meningkat, serta kebutuhan hidup yang semakin tinggi membuat banyak orang harus berhitung secara cermat sebelum mengambil keputusan terkait hunian. Fenomena ini tak hanya terjadi di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, tetapi juga mulai umum di kota-kota berkembang lain yang biaya hidupnya melonjak sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi.

Membeli Rumah sering dianggap investasi jangka panjang yang menjanjikan, sedangkan menyewa dinilai lebih fleksibel dan tidak menimbulkan beban cicilan. Namun, masing-masing pilihan memiliki konsekuensi biaya, gaya hidup, kondisi psikologis, hingga efek terhadap produktivitas kerja. Karena itu, masyarakat perlu melihat secara komprehensif seluruh aspek sebelum memutuskan pilihan yang paling sesuai.

Kalkulasi Keuangan Menentukan Pilihan

Bagi banyak pekerja, faktor paling utama dalam menentukan pilihan adalah kemampuan finansial. Membeli rumah, terutama melalui KPR, membutuhkan persiapan uang muka, biaya akad, serta cicilan bulanan yang harus dibayar selama 10 hingga 20 tahun. Semakin dekat lokasi rumah ke pusat kota, semakin tinggi harga yang harus dibayar. Hal ini membuat pekerja dengan penghasilan menengah cenderung memilih membeli rumah di pinggiran kota yang harganya lebih realistis. Dengan harga yang lebih terjangkau, mereka dapat memiliki aset fisik yang nilainya berpotensi meningkat dari tahun ke tahun.

Namun, sisi lain juga menunjukkan bahwa cicilan rumah bukan satu-satunya biaya yang harus diperhitungkan. Rumah jauh dari kantor otomatis menambah pengeluaran transportasi dan waktu tempuh harian. Sementara sewa dekat kantor biasanya memiliki harga lebih tinggi, tetapi menawarkan penghematan waktu serta biaya transportasi yang signifikan. Inilah alasan banyak pekerja menilai menyewa lebih ekonomis dalam jangka pendek karena pengeluaran bulanan lebih terkendali dan fleksibel mengikuti perubahan kondisi pekerjaan atau pendapatan.

Waktu Tempuh dan Kualitas Hidup Menjadi Faktor Besar

Selain biaya, aspek waktu dan kenyamanan menjadi pertimbangan penting. Pekerja yang membeli rumah jauh dari pusat bisnis biasanya menghabiskan antara satu hingga tiga jam perjalanan setiap hari. Rutinitas perjalanan panjang dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Rasa lelah, stres di jalan, polusi, dan waktu istirahat yang berkurang berpotensi menurunkan produktivitas kerja dan kualitas hidup. Tak sedikit pekerja yang akhirnya menghabiskan sebagian besar waktunya di perjalanan, bukan di rumah bersama keluarga.

Sementara mereka yang menyewa hunian dekat kantor memiliki keuntungan berupa waktu perjalanan yang lebih singkat. Banyak yang hanya membutuhkan waktu 10–20 menit untuk sampai ke tempat kerja. Ini memberikan kesempatan untuk beristirahat lebih baik, memiliki waktu lebih banyak bersama keluarga, bahkan menjalani gaya hidup sehat seperti olahraga secara rutin. Faktor inilah yang membuat banyak pekerja muda lebih memilih menyewa di lokasi strategis, meski belum memiliki aset properti sendiri.

Mana Lebih Untung Beli di Rumah Jauh atau Sewa Dekat Kantor

Nilai Investasi Properti dalam Jangka Panjang

Membeli rumah umumnya masih dipandang sebagai bagian dari strategi investasi jangka panjang. Nilai properti, terutama tanah, cenderung meningkat setiap tahun seiring keterbatasan lahan dan pertumbuhan ekonomi. Mereka yang membeli rumah di pinggiran kota berpotensi mendapatkan keuntungan signifikan jika kawasan tempat mereka tinggal berkembang menjadi lokasi strategis di masa depan. Kenaikan nilai properti selama 5–10 tahun bahkan dapat menjadi modal untuk membeli rumah kedua atau menaikkan kelas hunian.

Namun demikian, tidak semua kawasan pinggiran mengalami pertumbuhan yang cepat. Beberapa wilayah justru cenderung stagnan atau berkembang sangat lambat sehingga nilai investasinya tidak meningkat signifikan. Karena itu, membeli rumah memerlukan riset lokasi, pengembangan kota, akses utama, rencana pembangunan infrastruktur, dan daya tarik ekonomi sekitar. Tanpa pertimbangan matang, rumah justru bisa menjadi aset yang mengikat keuangan tanpa memberikan imbal hasil maksimal.

Mobilitas Karier Membuat Sewa Lebih Fleksibel

Dalam dunia kerja modern, mobilitas karier semakin tinggi. Banyak pekerja berpindah perusahaan dalam waktu dua hingga lima tahun, baik untuk mencari penghasilan lebih baik atau tantangan profesional baru. Menyewa hunian memberikan fleksibilitas karena penghuni bisa pindah kapan saja mengikuti lokasi kantor baru. Berbeda dengan membeli rumah yang lokasinya permanen dan tidak mudah diubah, sehingga pemilik rumah kadang terpaksa tetap bekerja jauh dari tempat tinggal atau menghadapi tantangan menjual properti di tengah pasar yang tidak selalu aktif.

Di sisi lain, keluarga yang sudah mapan dan berencana menetap dalam jangka panjang cenderung lebih cocok membeli rumah. Kepastian lokasi memberikan stabilitas, terutama ketika sudah memiliki anak yang membutuhkan sekolah tetap, akses fasilitas kesehatan, dan lingkungan sosial yang konsisten.

Memilih Sesuai Prioritas Hidup

Pada akhirnya, memilih membeli rumah jauh dari kantor atau menyewa dekat tempat kerja sangat bergantung pada prioritas masing-masing individu atau keluarga. Mereka yang mengutamakan investasi, memiliki penghasilan stabil, dan tidak keberatan menjalani perjalanan panjang mungkin akan lebih cocok membeli rumah. Sementara pekerja yang mengutamakan fleksibilitas, kualitas hidup, dan penghematan waktu lebih tepat memilih menyewa.

Keputusan terbaik adalah yang sesuai kondisi keuangan, kebutuhan karier, dan rencana hidup lima hingga sepuluh tahun ke depan. Dengan perhitungan matang, baik membeli maupun menyewa bisa sama-sama menguntungkan selama dijalankan pada momentum dan strategi yang tepat.