Kunci Narasi — Kawasan Legok, Kabupaten Tangerang, semakin menjadi incaran konsumen properti dalam dua tahun terakhir. Peningkatan akses transportasi, pembangunan kawasan terintegrasi, serta hadirnya proyek infrastruktur baru membuat wilayah ini bertumbuh pesat sebagai kantong permukiman baru di Tangerang. Banyak pengembang kini menempatkan Legok sebagai primadona baru setelah Serpong dan BSD semakin padat. Harga Rumah yang sebelumnya berkisar Rp400 juta pada 2023, tercatat melonjak hingga 50% dalam dua tahun terakhir seiring tingginya permintaan pasar dan makin lengkapnya fasilitas pendukung di kawasan ini.
Legok sebelumnya dikenal sebagai kawasan semi-periferal dengan karakter hunian yang lebih tenang dan harga lahan lebih terjangkau. Namun masuknya banyak pengembang besar, akses tol baru, serta kehadiran pusat komersial dan pendidikan menjadikan Legok bertransformasi cepat menjadi suburban premium yang menawarkan gaya hidup modern namun tetap ramah keluarga. Tidak mengherankan jika konsumen kelas menengah semakin menetap di Legok karena nilai investasi yang menjanjikan sekaligus kualitas hidup yang meningkat.
Akses Tol Baru Dongkrak Mobilitas Harian
Salah satu alasan terbesar kenaikan nilai properti di Legok adalah keberadaan akses tol baru yang mempercepat konektivitas ke pusat kota maupun kawasan bisnis sekitar. Legok kini terhubung dengan Tol Serpong–Balaraja yang membuka jalur lebih cepat menuju BSD, Gading Serpong, Alam Sutera, hingga Jakarta. Mobilitas yang dulu memakan waktu lama, kini jauh lebih efisien dan dapat diakses dalam hitungan menit tanpa harus melewati jalan lokal yang padat.
Akses tol tersebut berperan besar menumbuhkan kepercayaan investor maupun pembeli rumah pertama. Infrastruktur transportasi menjadi indikator utama permintaan hunian di wilayah satelit, dan Legok berhasil menjawab kebutuhan ini dengan sangat cepat. Pekerja profesional yang sebelumnya enggan tinggal jauh dari kantor kini mulai mempertimbangkan Legok karena waktu tempuh yang semakin terkendali. Selain itu, proyek tol tambahan dan rencana konektivitas lain sedang berjalan yang diprediksi akan semakin mendongkrak nilai properti dalam waktu dekat.
Kawasan Terintegrasi Memperkuat Daya Tarik Investasi
Pertumbuhan Legok tidak hanya ditopang oleh tol baru, tetapi juga oleh kemunculan kawasan terintegrasi yang menghadirkan hunian, komersial, pusat pendidikan, dan fasilitas publik dalam satu area. Konsep kota mandiri yang selama ini populer di BSD dan Gading Serpong mulai diterapkan juga di Legok, sehingga masyarakat tidak lagi harus bepergian jauh untuk memenuhi kebutuhan harian. Keberadaan sekolah nasional, rumah sakit, pusat belanja, taman kota, hingga area bisnis semakin menghidupkan kawasan ini.
Pengembangan yang terstruktur dan berkelanjutan membuat Legok bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga destinasi gaya hidup modern. Banyak pengembang menawarkan lingkungan hijau, jalur pedestrian, community center, sport club, hingga area rekreasi keluarga. Keberadaan fasilitas tersebut memberikan nilai tambah signifikan terhadap hunian yang dipasarkan, sehingga masyarakat merasa membeli unit bukan sekadar rumah, tetapi satu paket pengalaman hidup yang lebih baik.
Harga Naik 50% dalam Dua Tahun
Berdasarkan data pasar, rumah tipe menengah yang pada 2023 masih berada di kisaran Rp400 juta kini telah mencapai Rp600 juta hingga Rp650 juta dalam kurun dua tahun. Lonjakan ini menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan Tangerang. Faktor pendorongnya meliputi kenaikan permintaan, terbatasnya stok lahan di pusat kota, serta pertumbuhan proyek infrastruktur yang berjalan simultan. Banyak analis menilai bahwa kenaikan ini masih akan berlanjut selama pemerintah dan sektor swasta terus melakukan ekspansi yang mendukung pengembangan regional.
Konsumen yang telah membeli rumah di Legok beberapa tahun lalu kini menikmati kenaikan nilai investasi yang signifikan. Banyak di antaranya memilih membeli unit untuk disewakan, karena permintaan hunian sewa juga meningkat seiring tumbuhnya populasi baru dari kalangan profesional muda. Para agen properti menegaskan, selama fondasi pembangunan masih berjalan, harga tanah dan rumah di Legok masih akan terus bergerak ke atas dalam beberapa tahun mendatang.
Legok juga menjadi pilihan menarik bagi konsumen rumah pertama yang kesulitan mendapatkan hunian di BSD atau Gading Serpong yang kini harganya sudah jauh lebih tinggi. Dengan rentang harga yang masih relatif terjangkau, Legok memberikan peluang bagi pasangan muda dan pekerja profesional untuk memiliki rumah dengan fasilitas lengkap namun tetap sesuai kemampuan finansial. Banyak developer menawarkan skema pembayaran fleksibel, tenor panjang, DP ringan, hingga cicilan bulanan yang memungkinkan pembeli rumah pertama mengambil langkah lebih cepat masuk ke pasar properti.
Selain itu, lingkungan permukiman di Legok banyak dikonsep dengan suasana suburban yang lebih hijau dan tidak terlalu padat. Lingkungan yang lebih tenang ini menjadi nilai tambah bagi keluarga muda yang ingin membesarkan anak di lingkungan yang aman dan bersih namun tetap dekat dengan kawasan perkotaan. Beberapa proyek bahkan mulai menawarkan konsep smart home yang meningkatkan daya tarik komunitas modern.
Dalam dua hingga lima tahun ke depan, Legok diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan positif. Masih banyak proyek infrastruktur yang sedang dalam tahap pembangunan maupun studi yang akan meningkatkan konektivitas wilayah, termasuk jalur transportasi publik terintegrasi. Pertumbuhan populasi di kawasan PIK, Serpong, dan Tangerang Selatan akan menimbulkan efek domino terhadap permintaan hunian yang semakin meluas ke Legok dan sekitarnya.
Investor melihat momentum ini sebagai peluang yang menarik, terutama karena pasar properti Indonesia sedang memasuki fase pemulihan pasca pandemi. Selama permintaan stabil dan infrastruktur berkembang, Legok akan terus menjadi salah satu destinasi hunian paling potensial di Tangerang.




